Bekerja sama untuk melawan Sampah Plastik dan Mempromosikan Guna Ulang, Enviu Indonesia Meluncurkan Impact Report 2023 di Webinar Hybrid, dengan Enviu dan Kedutaan Besar Belanda dan ANGIN.
Indonesia menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahun, di mana 4,9 juta ton tidak terkelola dengan baik, yang berarti sampah tersebut berakhir di lautan, tempat pembuangan sampah, atau menjadi polusi udara karena dibakar oleh individu setiap hari, menyebabkan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan. Mengatasi permasalahan ini menjadi hal yang mendorong pencapaian misi untuk program Zero Waste Living Lab (ZWLL).
Enviu Indonesia adalah sebuah studio wirausaha berdampak internasional terkemuka berhasil mengadakan webinar dan seminar hybrid untuk mempresentasikan Impact Report 2023 dari Zero Waste Living Lab (ZWLL). Acara ini, yang diadakan bekerja sama dengan The Embassy of the Netherlands in Indonesia dan ANGIN, memberikan wawasan mendalam tentang pencapaian signifikan dalam mengurangi limbah plastik dan mendorong praktik berkelanjutan dengan praktik guna ulang.
Acara ini dilaksanakan di Erasmus Huis, Kedutaan Belanda Jakarta pada Senin, 22 Juli 2024. Dihadiri 56+ offline dan 35+ orang secara daring, acara ini berfokus untuk membahas dampak baik dari guna ulang yang Enviu Indonesia dan kolaborator-kolaboratornya telah lakukan selama 5 tahun kebelakang dengan startup/venture yang dibangunnya.
Diskusi utama berfokus pada inovasi untuk menangani krisis limbah plastik dan keterbatasan dengan recycling, diperlukannya pengurangan plastik dari hulu, dan bagaimana kolaborasi antar pihak dilakukan. Para panelis menyoroti skala industri plastik yang sangat besar. Solusi linear tidak cukup untuk mengimbanginya, terutama mengingat terbatasnya sistem pengumpulan dan pengelolaan limbah mainstream. Banyaknya plastik yang murah, fleksibel, dan berlapis-lapis di negara-negara berkembang menimbulkan tantangan besar, karena tidak ada teknologi yang efektif untuk mendaur ulangnya.
Menanggapi tantangan ini, pendekatan Enviu Indonesia berfokus pada mengurangi single use plastic (SUP) melalui sistem reuse yang inovatif. Zero Waste Living Lab (ZWLL) bertujuan untuk menciptakan dan mendukung bisnis yang mengurangi sampah plastik dari hulu dan mempromosikan kemasan isi ulang. Pendekatan ini menangani akar penyebab limbah plastik sambil membuka jalan bagi model bisnis yang berkelanjutan.
Impact Report 2023 menyoroti upaya ZWLL beserta startup-startupnya dalam membangun tindakan untuk penggunaan ulang dan Langkah-langkah ini berhasil secara signifikan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dan dampak emisi karbon. Kolaborasi dengan kelompok masyarakat seperti PKK dan Bank Sampah telah membawa pendidikan dan partisipasi dalam praktek berkelanjutan ke 600+ komunitas. Inisiatif bersama venture ZWLL, Alner dan Allas telah berhasil mengurangi lebih dari 300kg limbah plastik dan menghindari emisi sebesar 17 ton CO2eq.
Terlibat solusi pada acara seperti IKLIM Fest menunjukkan solusi praktis seperti wadah yang bisa digunakan ulang dan sistem pencucian on-site pada festival, membuktikan keberhasilan dan manfaat dari pendekatan tersebut. Upaya media dan komunikasi semakin memperkuat inisiatif ini, meningkatkan kesadaran dan dukungan publik. Untuk masa depan, komitmen tetap untuk meningkatkan model sukses dan mengintegrasikan wawasan dari pengalaman Enviu guna memperbaiki dan memperluas dampak. Tujuan akhir adalah membangun sistem guna ulang yang kuat di Jakarta, menciptakan komunitas yang berkelanjutan untuk masa depan.
Untuk menjelasian bagaimana perubahan sistem dalam pengurangan sampah plastik dari hulu dengan guna ulang yang dilakukan enviu dalam 5 tahun terakhir, dapat terjadi karena dukungan pihak pihak yang sangat supportif, diantaranya merupakan panelis pada event ini, diantaranya ada:
Bapak Adriaan Palm, Wakil Kepala Misi dari Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, Bapak Ujang Solihin Sidik, Kepala Subdirektorat Tatalaksana Produsen, KLHK, Ibu Atika Benedikta, Direktur Investasi dari ANGIN, serta Bapak Rahyang Nusantara, masing-masing Deputy Director Dietplastik Indonesia.
Serta juga hadir untuk berbagi pengalaman berinovasi guna ulang, Co-Founder dan CEO Alner, Bintang Ekananda dan Venture Builder Enviu, Mutia Khairunnisa
“Untuk membangun awareness financing untuk upstream dan reuse, ekosistem dan behavior change dalam masyarakat perlu kita bangun” ujar Ibu Atika Benedikta dalam forum panelis.
Pak Uso juga menyampaikan, "Semua pihak harus terlibat bersama, mulai dari produsen, retail, komunitas, inovator, investor - itu yang kami ingin juga libatkan dalam pelaksanaan Permen 75 untuk pengurangan sampah plastik, juga dengan mengingatkan semua pihak atas pentingnya 3R (Reuse, Reduce, Recycle)."
Bintang Ekananda, Co-Founder dan CEO Alner, menambahkan, "Di Alner, kami berkomitmen untuk merevolusi industri kemasan dengan sistem reuse, dan mengajak lebih banyak lagi produsen dan komunitas untuk bergabung. Produsen sebagai supplier produknya dan komunitas sebagai agent of change dimana orang-orang dapat mengakses produk guna ulang lebih inklusif."
Acara ini menampilkan panelis terkemuka yang juga merupakan kolaborator, berbagi wawasan dan dukungan mereka untuk inisiatif Enviu dalam usaha guna ulang. Enviu Indonesia terus berkomitmen untuk membangun sistem yang kuat untuk masa depan yang berkelanjutan di Jakarta dan memperluas dampak positifnya. Pada acara ini juga, peserta disuguhkan produk kemasan guna ulang, untuk makanan dari Alner, dan minuman, dari venture Allas.
Acara ini juga menandai komitmen Enviu Indonesia, bersama dengan kolaborator-kolaboratornya untuk terus mengembangkan dan memperluas dampaknya di masa mendatang. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Enviu bertekad untuk mengatasi masalah limbah plastik secara berkelanjutan dan menciptakan solusi inovatif yang dapat diadopsi oleh komunitas dan industri. Diharapkan inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk bergabung dalam upaya menuju masa depan yang lebih hijau dan bersih.
Enviu adalah studio pengembangan usaha berdampak internasional. Bersama dengan para mitranya, Enviu membangun perusahaan-perusahaan yang mampu mengubah dunia dalam mengatasi permasalahan sosial dan lingkungan serta mendorong pasar-pasar yang gagal menuju perekonomian yang melayani manusia dan planet bumi. Di Indonesia, program Enviu disebut Zero Waste Living Lab (ZWLL), dimana usaha yang dibangun ZWLL dirancang untuk fokus memberikan dampak eksponensial dalam pengurangan sampah plastik di hulu. Didirikan pada tahun 2019, ZWLL meluncurkan tujuh bisnis yang memberikan dampak langsung dan mendorong pasar Indonesia menuju sampah plastik nihil pakai, dari sumbernya melalui Reuse (penggunaan kembali kemasan) dan Refill (isi ulang)
About Enviu Pressroom
We believe in an economy that serves people and planet. And in the power of impact-driven entrepreneurship to get us there. Together with partners we build companies that address social & environmental issues and drive failing markets towards a new normal. We build world changing companies.
Contact details
-
- Darina Maulana
-
Regional Program Manager,
Zero Waste Living Lab (Indonesia) - darina@enviu.org
Related topics
Related news
Enviu Indonesia Empowers Women for the Reuse Revolution
Wanita berperan penting dalam sistem guna ulang untuk kurangi sampah plastik di Indonesia, dan mereka menghadapi berbagai peluang.
Unilever and Alner initiate Refill Award Campaign
Unilever dan Alner berikan Refill Award kepada mitra bank sampah